Sabtu, 06 Maret 2010

BUKA PINTU


BUKA PINTU
VISUAL ART EXHIBITION
curator: Drs. Sumartono, MA, Ph.d.

13 maret - 19 maret 2010
CAFEBALE GALLERY
Jl Kaliurang Km. 5,5 Pandega karya 290

OPENING
sabtu 13 Maret, 19.00 wib
dibuka oleh HDII pusat

DIMERIAHKAN OLEHt:

Roda Gila dan Kelap Kelip Bersaudara
Stereo Just Jazz
The jhone Be
Virgin Coconut Oil feat Nadya
Water Refleks
Adit & friend's mucic
Monolog performance by Rocky


DISKUSI KREATIF "IDENTITAS INDONESIA DALAM BERKARYA"
Minggu, 14 Maret, 19.00 wib - 21.00
at CAFEBALE Auditorium
GRATISS

PEMBICARA:
Ir. Eko Prawoto M.Arch , IAI.
Drs. Sumartono, MA, Ph.d.
Indie Guerillas

MODERATOR:
Setya Budi Astanto S.Sn

Senin, 01 Maret 2010

MONSTER GOES OUT AT NIGHT

darbotz' solo exhibition
05 March 2010 - 21 March 2010
Dgallerie
jl barito 1 no 3 kebayoran baru



Dalam beberapa tahun terakhir, seni jalanan (terjemahan bebas atas street art) telah berkembang menjadi salah satu genre penting dalam ranah seni rupa kontemporer, terutama berkaitan dengan makin populernya isu tentang perkotaan dan ruang publik. Selama dasawarsa 1990an, seni jalanan ini menjadi bagian penting dari gerakan-gerakan seni alternatif yang terutama berkembang di kota-kota besar pusat industri dan pendidikan. Setelah sekian lama diidentifikasi sebagai arus pinggiran, bagian dari perlawanan, pada akhirnya seni jalanan ini menjadi bagian pula dari arus utama dalam gerakan seni rupa global. Seniman-seniman seni jalanan telah diundang untuk turut berpartisipasi dalam berbagai pameran penting di institusi penting, seperti museum dan biennale/triennale internasional, serta dianggap sebagai seniman kontemporer dengan pengaruh yang kuat dalam perkembangan seni rupa global. Di sisi yang lain, berkaitan dengan pasar seni rupa, yang harus diakui merupakan faktor determinan dalam ranah seni kontemporer, beberapa orang seniman dari genre ini berhasil menembus harga pasar yang cukup tinggi, sehinggga eksistensi kapitalnya diperhitungkan pula. Dari sinilah, diselenggarakan pameran-pameran yang khusus berupaya menunjukkan konteks dan kecenderungan baru dari seni jalanan mulai kerap diselenggarakan.

Sebuah institusi seni rupa kontemporer yang paling berpengaruh di Perancis, yakni Foundation de Cartier, menyelenggarakan satu pameran mengenai seni jalanan ini pada Juni hingga Oktober 2009. Dalam pameran ini, dapat dilihat bagaimana seni jalanan telah mendapatkan posisi yang penting dalam ranah seni rupa kontemporer. meskipun berupaya untuk mempertahankan semangat kebebasannya, seluruh cara pameran dirancang dan bagaimana karya-karya direpresentasikan menunjukkan kecenderungan untuk membuat seni jalanan menjadi sesuatu yang memiliki bobot wacana yang sama penting dan seriusnya dengan genre seni yang lain. Selain menunjukkan keragaman ekspresi artistik dalam genre seni jalanan, pameran ini juga memberikan bingkai wacana yang mengaitkannya dengan budaya anak muda, isu-isu ruang publik dan persoalan identitas/multikulturalisme. Mereka memajang karya-karya dari beberapa orang seniman jalanan yang paling berpengaruh di Eropa dan Amerika, serta menyediakan pula ruang untuk mendisplay material dokumentasi dari perkembangan seni jalanan hampir di seluruh dunia. Dari jalanan, seniman-seniman ini memasuki ruang-ruang formal, sesuatu yang dulu, barangkali, pernah mereka lawan.

Kontroversi yang menarik berkaitan dengan kehadiran seni jalanan dalam institusi formal seni rupa ini adalah bagaimana transformasi medium dari sesuatu yang nyaris tanpa aturan menjadi sesuatu yang mengenal batasan. Jika pada dasarnya seni jalanan berlangsung di ruang-ruang yang bebas, yakni jalanan, tetapi sekarang dengan ruang yang baru, dengan sekat-sekat dinding dan prosedur formal, seniman juga ditantang untuk merespon ruang dengan pendekatan artistik yang baru. Eksperimentasi-eksperimentasi baru mulai dilakukan, misalnya dengan buat karya-karya di atas kanvas, di atas kayu atau papan, dengan pendekatan yang lebih artistik dan tidak terlalu liar. Selain berharga dalam rangka proses pengayaan eksperimentasi para senimannya, dalam dunia seni rupa global, masuknya seni jalanan ke ruang formal ini juga membuka kemungkinan baru atas kosa visual baru yang segar dalam khazanah seni rupa kontemporer.

Berkaitan dengan lukisan, misalnya, transformasi dari dinding bangunan di jalan menjadi kanvas, juga memberikan tawaran baru yang mengombinasikan aliran komik figurative dengan abstrak, atau surealisme dengan kubisme, menggunakan media-media dan teknik-teknik baru seperti airbrush, spray, dan lain sebagainya. Kehadiran percobaan baru ini dapat dikatakan berhasil dalam rangka menawar definisi-definisi lukisan yang sudah mapan, terutama pada periode setelah konsep lukisan mendapatkan pengaruh besar dari pop art dan fotografi.

Selain bereksperimen dengan lukisan, seniman-seniman jalanan ini merambah juga media-media yang mapan dalam seni rupa kontemporer seperti video art, instalasi, patung atau objek tiga dimensi, sehingga menarik bagaimana gaya jalanan ini diaplikasikan dengan beragam pendekatan. Karenanya, menjadi menarik untuk menarik kecenderungan global ini ke dalam ranah seni di Indonesia.

Salah satu seniman jalanan yang cukup populer di kalangan anak muda subkultur adalah Darbotz. Ikon-ikon visualnya telah muncul di jalanan Jakarta sejak 5 tahun terakhir dan menjadi salah satu ikon jalan yang paling populer di kelompok subcultur tersebut. Sensibilitas visual darbotz dalam merespon ruang menunjukkan ketajaman yang tinggi dan keberanian untuk melakukan eksperimentasi-eksperimentasi unik. Selain membuat karya di jalanan, belakangan ia terdorong pula mengeksplorasi medium baru, termasuk lukisan atas kanvas, objek tiga dimensi dan item merchandise.

- alia swastika

Rabu, 24 Februari 2010

CODEX CODE



Bagi seorang individu, membuat sebuah buku diapahami secara umum sebagai kerja produksi yang istimewa dan eksklusif sehingga membutuhkan waktu yang panjang, kekuatan ekonomi dan dipengaruhi oleh strata sosial yang berbelit-belit. Manuskrip yang paling akrab dikenal dan ditulis oleh manusia sejak usia belia adalah buku diary. Karena sifatnya yang sangat pribadi dan sensitif, buku diary bisa dibilang jarang dipublikasikan. Namun, buku diary memiliki nilai historis yang tinggi di saat si empunya telah meninggalkan dunia fana.

Salah satu metode produksi buku yang melawan sekat-sekat strata sosial dan ekonomi adalah munculnya apa yang dikenal dengan istilah Zine. Zine yang pada awalnya dipelopori oleh komunitas penggemar film-film fiksi ilmiah di tahun 1960-an dan kemudian populer di kalangan punk di era 1970-an yang juga dipacu oleh budaya ‘do-it-yourself’-nya telah dengan sukses menepis anggapan bahwa membuat buku itu sulit, harus sesuai dengan norma-norma sosial dan aturan baku jurnalistik dan hanya patut diproduksi oleh seorang figur publik. Di saat yang sama, gerakan seniman-seniman fluksus dan dadaisme mulai menggunakan buku sebagai medium berkesenian.

Teknologi informasi dan grafika yang kian maju pesat saat ini tentunya memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam memproduksi sebuah buku. Piranti lunak dan format data PDF yang dikembangkan oleh Adobe, weblog dan mesin cetak ‘on-demand’ beserta teknik penjilidan yang bisa dipesan dalam jumlah satuan telah memungkinkan siapapun untuk memproduksi sendiri sebuah buku dengan mudah dan murah.

Proyek pameran buku ini mengundang beberapa perupa, desainer, penulis, peneliti, penggemar musik, kurator seni hingga blogger untuk membuat sebuah buku. Buku disini dipahami sebagai medium ekspresi seni seperti halnya video, puisi atau lukisan. Buku ini bisa berupa naskah/manuskrip yang hanya memiliki 1 edisi atau diproduksi dalam jumlah banyak. Format buku bisa berupa fisik atau digital (PDF, weblog, multimedia interaktif). Hal ini tergantung dari konsep penciptaan.

Pameran ini nantinya diharapkan dapat memberikan sebuah tawaran media yang dapat dieksplorasi lebih jauh. Sebagai sebuah ruang yang selalu bergerilya dengan ide-ide alternatif, KKF melihat buku seni. manuskrip, serta codex, adalah sebuah bahasa terlupa yang patut mendapat tempatnya kembali.

Seniman:
Wok The Rock
Uji Handoko
Ican Harem
Bambang Toko
Farah Wardhani
Wimo Ambala Bayang
Malaikat
Grace Samboh
Jim Allen Abel
Cahyo Basuki Yopi
Muhammad Akbar
Wiyoga Muhardanto
S.C.A.N.D.A.L.
Dewi Aditia
Oom Leo
Aprilia Apsari
DailyWhatNot
Irwan Ahmett
Henry Foundation
Ariela Kristantina

KEDAI KEBUN FORUM
Street:
Jl. Tirtodipuran No. 3
3 MARET - 27 MARET 2010


Jumat, 19 Februari 2010

1001 MASCOT COMPETITION INSPIRATION DESIGN FESTIVAL


Launching Website www.RESPECTAstreetartgallery.com


Launching Website www.RESPECTAstreetartgallery.com

20 Februari 2010
18.00 – 23.00 WIB
At RURU Gallery
ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6, Jakarta Selatan 12820
t/f: +62 21 8304220
e-mail: info@ruangrupa.org
www.ruangrupa.org

*SUPER NO.1 RESPECTA EXHIBITION PROJECT "BUJANGAN URBAN & POPO"*

Proyek pameran pertama mengundang Duo Super Bomba :
Bujangan Urban & POPO
untuk berkarya di website RESPECTAstreetartgallery dengan memanfaaatkan ruang
garasi dan ruang tamu rumah kontrakan sebagai galeri “dadakan” (temporer).

Kurator : andiRHARHARHA

Berlokasi di Rumah Kreatif Angin Segar – yang beralamat di Jl. Tebet timur
IVD No.8 Jakarta Selatan

Dimeriahkan Oleh :

SUPER PERFORMANCE ARTIST :

AVERIL ALEXANDER YOYO PLAYER
INDOBEATBOX
RACUN KOTA
SINDIKAT SENAR PUTUS
RUSTIQUE KOLLECTIV
DYNOMONK
HUJAN PAGI
VJ FLICKER SCREEN

*EXHIBITION T-SHIRT PROJECT*
Project pameran karya di atas media Kaos
dan akan dipamerkan dengan model siap tampil saat acara pembukaan

*ART DISPLAY FIX GEAR "CIXIE"*
Teman-teman Cikini Fixie akan mendisplay
dan memarkirkan koleksi sepeda fix gear mereka…
“Bersepeda Bersama itu Sexy”

*Announcement TEMBOK BOMBER AWARD*
Pengumuman penghargaan Street Artist Indonesia dari teman-teman yang bergabung di tembokbomber forum untuk menghargai eksistensi streetartist di tahun 2009

Acara ini didukung oleh:
ruangrupa, tembokbomberforum, Wadezig!, OUCH!, the if media, Provoke, kamengski, Derzia, Angin Segar, Far Magazine

RESPECTA

“The Power Of Respect”

“Jika kita memberikan rasa hormat kepada orang lain , mereka akan memberi respond balik kepada kita”

“Respecta is the answer”

RESPECTAstreetartgallery, sebuah inisiatif ruang alternatif street art yang terbuka untuk membakar semangat, memotivasi dan menghormati eksistensi street artist Indonesia dalam berkarya diruang publik .

RESPECTAstreetartgallery dipersembahkan untuk merayakan kebebasan dengan memamerkan karya seni jalanan dalam media yang beragam dan berbeda melalui project-project interaktif .

Contact Person:
Maya
+6281932147525
+622198076882
Website: www.respectastreetartgallery.com
Email : info@respectastreetartgallery.com

Sabtu, 13 Februari 2010

SAMAR “Terkadang samar itu jelas”

oleh: Andri Krisdianto ( andriazmo )
CCF (Centre Culturel Français) Bandung ( Jl. Purnawarman no.32 )

Andri Krisdianto mengenal dunia fotografi sejak usia dini. Tahun 2001 ia mulai serius menekuninya secara otodidak. Sejak tahun 2002, selain bekerja di bidang industri kreatif dan industri fotografi, ia juga mengerjakan foto dengan konsep-konsep yang diinginkannya sendiri.

Di dalam « Terkadang samar itu jelas » sang fotografer mencoba menampilkan visual dari berbagai macam makna yang dilihatnya di saat semuanya buram, tidak jelas, pudar, abstrak dan samar. Sebagian karya-karya nya berangkat dan dipengaruhi dari prosa ataupun hanya dari sebuah susunan kata-kata yang dirangkainya sendiri kemudian dituangkan ke dalam sebuah karya fotografi. Teknis dalam setiap karya ditampilkan dengan warna monotone, dualtone dan Saturasi Rendah.

*Pembukaan, 15 Febuari 2010, 18.00 WIB
*Diskusi, 20 Febuari 2010, 15.00 WIB

info:
http://andriazmo.co.nr
http://disinisamar.blogspot.com
email: andriazmo@gmail.com

International Animation Festival Hiroshima: 7-11 Agustus 2010

Terbuka bagi Umum
(Grand Prize 1 juta Yen, Hiroshima Prize 1 juta Yen, Debut Prize 500 ribu Yen, Renzo Kinoshita Prize 300 ribu yen, Special International Jury Prizes, Prizes for Outstanding Works, dan lain-lain)

Bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris dan bahasa Jepang

Karya yang akan dikirim harus memenuhi syarat berikut:

1. Karya, termasuk animasi computer grafik dibuat dalam bentuk ‘frame by frame’.
2. Karya dapat berbentuk film atau videotape.
- Film dalam format 16mm atau 35mm dan menggunakan system soundtrack optical. Film harus memiliki 3m leader.
- Videotape dalam format BETACAM NTSC. Videotape harus diawali dengan color-bar sepanjang 1menit dan 5 detik black.
3. Durasi karya maksimum 30 menit.
4. Karya merupakan produksi setelah 1 April 2008.
5. Copyright characters, scripts, musik dll tidak dapat digunakan dalam karya tanpa persetujuan pemilik. Karya akan didiskualifikasi bila tidak memenuhi syarat ini.
6. Setiap film / video hanya berisi 1 karya saja.
7. Karya yang sudah pernah diikutsertakan dalam festival atau pun sudah pernah memenangkan penghargaan dapat diikutsertakan, dalam hal ini, peserta harus mencantumkan daftar penghargaan dan kepesertaan secara lengkap dalam formulir.

Peserta dapat men-download formulir melalui http://hiroanim.org/ atau memperolehnya di the Japan Foundation, Jakarta. Harap mencermati ketentuan lain melalui website tersebut. Semua aplikasi dan karya dikirimkan langsung ke :

HIROSHIMA 2010 FESTIVAL OFFICE 4-17, Kako-machi, Naka-ku, Hiroshima 730-0812 JAPAN, T. +81-82-245-0245

KOMPETISI SENI LUKIS 60 TAHUN SUARA MERDEKA 3G [TIGA GENERASI]

Sepanjang sejarah manusia memasuki usia keenam puluh adalah sebuah sejarah panjang yang penuh dengan berbagai dinamika, menjadi saksi berbagai peristiwa, dan tentunya melakukan regenerasi. Enam puluh tahun dalam hidup manusia terbagi dalam 3 fase, yaitu generasi pertama, kedua, dan ketiga. Untuk sebuah metamorfosis tiga fase tersebut terbagi menjadi masa ulat, kepompong dan kupu-kupu. Untuk menjadi kupu-kupu yang menawan haruslah melewati masa yang panjang dan perjuangan untuk menjadi eksis dalam kehidupan ke depan. Demikian juga dengan Suara Merdeka yang didirikan pada 11 Februari 1950, saat ini telah mencapai usia 60 tahun, dan dan dalam perjalanannya telah dipimpin oleh generasi ketiga.

PERSYARATAN

1. Terbuka untuk semua pelukis yang tinggal di Jawa Tengah.
2. Peserta perorangan.
3. Tidak ada batas usia.
4. Karya yang diikutkan adalah karya baru.
5. Bentuk karya dua dimensi (memiliki matra panjang dan lebar).
6. Ukuran salah satu sisi maks 200cm, ketebalan spanram maks 6cm.
7. Maksimum mengikutkan dua karya.

MATERI KOMPETISI
Untuk babak penyisihan, peserta mengirimkan foto karya ukuran 10R dan image karya dalam bentuk softcopy dalam cd, format jpeg/eps/tiff photoshop.
Peserta yang masuk babak final diharuskan mengirim karya asli, untuk mengetahui kondisi asli karya dan untuk kepentingan penilaian.
Karya yang dikirim dibungkus buble pack/ plastic yang tidak lengket, kemudian dikemas dalam doos tebal atau packing kayu/ kayu lapis.
Hal yang berkait dengan karya yang dikirim sepenuhnya tanggung jawab finalis. Bila pada penerimaan karya pada ekspedisi oleh panitia ada kondisinya yang tidak baik/ rusak, peserta akan diberi tahu oleh pihak penerima (panitia).

KETERANGAN KARYA DAN BIODATA

1. Melampirkan keterangan karya: judul, ukuran, teknik, format, bahan dan hal-hal yang berkaitan dengan karya pada selembar kertas.
2. Melampirkan biodata (curriculum vitae), alamat surat, e-mail, nomer telepon/hp, fax, dan fotokopi KTP/SIM atau bukti identitas yang berlaku.

BATAS PENERIMAAN
Foto karya, keterangan karya, dan biodata sudah harus diterima panitia selambat-lambatnya tanggal 23 Januari 2010 cap pos.
Dikirim ke: Redaksi Suara Merdeka, Jalan Raya Kaligawe KM 5 Semarang, Pada amplop dibubuhi tulisan Lomba Lukis Suara Merdeka.

PENGUMUMAN BABAK FINAL
Peserta yang masuk final (25 besar) akan diberi tahu pihak panitia lewat telepon dan surat.

PENGUMUMAN PEMENANG DAN PAMERAN
3 Karya pemenang (3 kategori terbaik) akan diumumkan lewat surat dan pada Acara Ulang Tahun Suara Merdeka ke 60.
Tempat dan waktu pameran tentative (sedang disiapkan berkait dengan kegiatan lainnya dalam rangka Ulang Tahun ke 60 Suara Merdeka).

PENGHARGAAN
Panitia akan memberikan penghargaan dalam bentuk uang tunai kepada 3 kategori terbaik masing-masing Rp.5.000.000 (lima juta rupiah).

KONTAK PERSON
Priyo Budi Santoso Redaktur Suara Merdeka 024-6580900.

Terimakasih.

International Artist Residencies, Budapest, 2010

International Artist Residencies, Budapest, 2010
A.I.R./International Artist Residencies, 2010
AIR/HMC, Budapest
Workshop/Seminar/Exhibition/VideoFest

link

Program Dates:
Tuesday May 11, 2010 - Thursday, June 3, 2010 --Deadline (must be received) by February 6. 2010* Artist fee $1,450)
Tuesday, June 8, 2010 - Thursday, July 1, 2010 --Deadline (must be received) by March 6. 2010* Artist fee $1,450)
Tuesday, July 6, 2010 - Thursday, July 29, 2010 --Deadline (must be received) by March 6. 2010* Artist fee $1,450)
Tuesday, August 3, 2010 - Thursday August 26, 2010 --Deadline (must be received) by March 6. 2010* Artist fee $1,450)
Wednesday, September 22, 2010 - Tuesday, October 05, 2010 --Deadline (must be received) by June 16. 2010* Artist fee $950)
Monday, December 27, 2010 - Tuesday, January 11, 2011 --Deadline (must be received) by September 6. 2010* Artist fee $950)

The Hungarian Multicultural Center, Inc.® (HMC), 501(c)(3) non-profit organization, invites interested visual artists, writers, performers to submit application for its residency program in Budapest, Hungary. The residencies offer participants to interact with other artists representing a variety of cultures and backgrounds. Accepted applicants are expected to speak and understand English. Approximately 6-8 artists are invited for each session. The residence offers shared room/bath as living quarters. Studio, room, workshop, exhibition, seminar and gallery tour are included in the cost.

If successful applicant wish to be accompanied by family members or an assistant, it is necessary to consult with HMC beforehand. Artists will give at least one informal public slide/powerpoint/DVD/CD presentation (45 minutes) about their work during their stay at the HMC and leave one exhibition ready art work made during the residency as a donation to the HMC. Exhibitions, workshops and lectures will be arranged in Budapest. (Exhibition 1. opening on August 24, 2010 at Jokai Club, Budapest and Exhibition 2. at the Pen Club, Budapest)

While HMC does not provide funding for residencies, we are helping to facilitate the creation of program, the cost of the exhibitions and cover %40 of total cost, artists cover %60. We encourage the applicants to apply for a grant or scholarship. The artist needs to calculate, travel, health insurance costs, for lunch and dinner for the duration of their stay at the residency. The HMC will provide accommodation and breakfast.

The HMC will provide all participants with:
A) Accommodation (share room)
B) Breakfast
C) Basic tools and material & equipment required for the workshop

All participants need to arrange for the following:
A) International return airfares
B) Visa (if necessary) to Hungary
C) Participation Fees (Fees may vary depending on the Euro-US Dollar exchange rate.)
D) Personal Insurance

Applications should consist of:
- Application form
- 5 - 10 images under 1 MB each/ writers 5 page writing/ video, please email clearly labeled YouTube site links. Please do not refer us to a general website link or send an incomplete application.
- Artist's statement/Project Description/One-page resume/CV
- $35 application fee
Please do not send an incomplete application, send the application electronically (by via email only and PayPal)

Contact
bszechy@yahoo.com (Beata Szechy, president)

About the HMC
HMC is dedicated to promoting international art and the understanding of world cultures, through high quality art exhibitions, cultural exchanges and related educational programs. Based in Dallas and Budapest, the organization operates throughout the world. Its principal focus is an international residency program to which artists from around the world are invited. The goal is to provide a supportive community with uninterrupted time to work. Like many visual arts residency programs, the HMC is a microcosm of the cultural diversity: multi-national. Unlike others, however, HMC makes a concerted effort to connect its artists and curators to the art community, while connecting the local art community with contemporary art practice from all over the world. The dynamic of HMC is a programming hybrid conceived to facilitate genuine exchange, specifically its Artist Talks and exhibitions. The exhibitions attract not only professionals, but a wider audience of art enthusiasts. As a direct consequence of connections forged at HMC, many of the over 500+artists who have participated in the program since its founding, are now represented by galleries and have been included in numerous group exhibitions and projects throughout the United States and Hungary.

Who Should Apply
HMC welcomes artists at all stages of their careers and seeks to create a mix of various experience levels in each group of residents. Through a competitive application process, HMC offers residencies to visual artists, writers, composers, and interdisciplinary artists such as those working in sound, performance, choreography, etc. AIR is an international meeting point for the arts. Its aim is to support and encourage contemporary artistic creation, research and debate. The purpose of this program is to offer a platform to promote the exchange of artistic discourses from artists with different artistic backgrounds and from different geographical origins. The program is designed to encourage the exchange of ideas in order to broaden creative horizons. HMC considers art as a dynamic social force that is capable of inspiring individuality and of defining groups. Art -- one of the few languages that transcends all boundaries -- offers a way to understand not only ourselves and one another, but it offers a venue for greatness, which must be supported if we as a civilization are to move forward.

Our staff
Director/Founder: Beata Szechy

Board members
Jaime Doak Bennett (Dallas, TX), Sarah Carson (Dallas, TX), Emily DiCarlo, (Toronto, Canada), Elisabeth Cs. Markon (Munich, Germany), Judit Makranczy (Dallas, TX), Christina Nevin (San Francisco, CA), Christopher Pelley (New York, NY), Heidi Russell (New York, NY), Dr. Laszlo Takacs (Dallas, TX), Jack Urish (Dallas, TX)

Kamis, 11 Februari 2010

PAMERAN - FORUM KOMIK PRANCIS & INDONESIA




Cergamboree: Pameran-Forum Komik Surabaya
18-20 Februari 2010
@ CCCL Surabaya, Jl. Darmokali 10, Surabaya 60265
Pameran – Workshop – Pemutaran Animasi – Forum – Rally Comic Launching
Gratis & terbuka untuk umum.

Pameran Komik

Kamis 18 Februari – Sabtu 20 Februari 2010
@ Galeri CCCL Surabaya, Jl. Darmokali 10 Surabaya 60265

Workshop bersama Clément Baloup

Kamis 18 Februari – Jumat 19 Februari 2010, 14.00 – 17.00 (2 hari x 3 jam)
@ La Salle CCCL. Mohon mendaftarkan diri terlebih dulu.
Rally Comic Launching

Presentasi bersama komik-komik yang diterbitkan sejak awal 2009.

Sabtu 20 Februari 2010, 14.00-16.00

Forum: “Ragam & variasi komik Indonesia – Prancis saat ini”

Sabtu 20 Februari 2010, 17.00-19.00 @ La Salle CCCL.
Pembicara & moderator: Clement Baloup & Roikan

Pemutaran Animasi

Jumat 19 Februari 2010, 18.00-20.00 @ La Salle CCCL
Grammar Suroboyo episode 1, 2, 3, dan 3.5

dan animasi-animasi lainnya

Sekilas Tentang Cergamboree

Pada tanggal 18-20 Februari 2010, CCCL Surabaya dan studio komik asal Prancis, La Boîte à Bulles, untuk kedua kalinya berkolaborasi dengan Perpustakaan C2O dan Comic Artists’ Society of Surabaya (CASS) kembali menggelar Cergamboree / Expo Forum Bande Dessinée di CCCL Surabaya. Acara tahunan ini bertujuan memperkenalkan keragaman dan variasi komik serta memperkaya wawasan dan referensi mengenainya, baik buatan luar (terutama Prancis) maupun lokal.



Bentuk acara Cergamboree 2010 adalah pameran dan acara komik, dengan tema ‘Komik – Prancis & Indonesia’. Pameran berlangsung selama 3 hari: Kamis, 18 Februari – Sabtu, 20 Februari 2010. Sementara acara berlangsung 1 hari: Sabtu, 20 Februari 2010.

Tahun ini CCCL Surabaya dan La Boîte à Bulles kembali mengundang seniman komik Prancis, Clément Baloup, untuk datang bertukar pengalaman, berkolaborasi dengan rekan-rekan seprofesinya di Indonesia, dan memberi workshop gratis & terbuka untuk umum di CCCL pada tanggal 18-20 Februari 2010. Clément juga singgah di Pusat Kebudayaan Prancis (CCF) Jakarta dan Alliance française Denpasar untuk memperkaya catatan perjalanannya menjadi sebuah komik yang bercerita tentang pengalamannya di Indonesia.

Untuk luar Surabaya, Perpustakaan C2O mengundang Akademi Samali (Jakarta), Aziza Noor (Bandung), Buletin Komik (Malang), Mulyakarya (Yogyakarta), Nasi Putih (Jember) dan Seven Art Land (Jakarta). Juga tampil dalam acara ini penerbit baru komik-komik lokal, Cendana Art Media. Sementara dari Surabaya tampil: Bunuh Diri, Daniel Indro W. , Neo Paradigm, Ruang 109 dan Wind Rider Studio. (Lebih lanjut, liat laman Exhibitors.)

Sabtu, 16 Januari 2010

TURUN DALAM RUPA CAHAYA
Launching Album AIRPORT RADIO
Lembaga Indonesia Perancis, 15 Januari 2010



Album pertama ini melibatkan sederet musisi lain.Hadirnya suara-suara seperti terompet,harmonica,cello,suara vokal cowok maupun rapper menambah dimensi lain dari Airport Radio.Pertama dari segi musikalitas.Tambahan-tambahan bunyi itu,semakin mempertontonkan bagaimana‘nilai’bebunyian itu bagi para pengusung musik galau ini.Satu bunyi kecilpun memberi makna yang besar bagi mereka"(RAIN ROSIDI,curator seni rupa













KELAMBU
Pameran Instalasi dan Fotografi
Tampan Destawan Subagyo + Anissa Ananda

WM STORE GALLERIA MALL
YOGYAKARTA

pameran ini adalah bentuk sebuah respon pada sebuah art space yang baru akan diperkenalkan oleh VA(WM) sebagai media seniman seniman muda dalam proses berkaryanya.
(VA)WM mengundang artist yang notabene belum terlihat jam terbangnya namun mempunyai talenta yang diharapkan akan terus berkembang menjadi matang.

untuk kali ini sebagai permulaan VA(WM) sendiri yang akan coba merespon media tersebut.
Tampan Destawan dan Anissa Ananda yang adalah orang-orang VA(WM) juga akan diberi tugas ini.
jadi pameran ini lebih ke pameran instalasi art spacenya itu sendiri, berkolaborasi dengan dua orang seniman muda tersebut.













KETIKA CAHAYA MENENUN NADA
Plastic Funtastic Photography Exhibition



Image and video hosting by TinyPic


Kali ini Plastic Funtastic menggelar sebuah pameran bersama bertajuk “Phodiography, KETIKA CAHAYA MENENUN NADA”. Ide utamanya adalah sebuah eksperimen untuk mencoba memvisualisasikan lagu menjadi sebuah karya fotografi menggunakan kamera plastik mainan. Eksperimen ini didasari oleh pengamatan kami terhadap budaya anak muda yang dekat dengan seni dan musik. Kami sebagai bagian dari generasi ini ingin mencoba menggabungkan keduanya.
pada dasarnya pameran ini juga bertujuan untuk menguji sejauh mana keintiman fotografer terhadap kamera yang selama ini bersama-sama kalian, yang selama ini membuat kalian bangga, yang selama ini membuat kalian menangis dan tertawa.
selain itu ini adalah media untuk merangsang kepekaan, kegilaan, kreativitas dengan berbagai macam bumbu eksperimen dan perasaan.
Pameran akan berlangsung pada:
Pembukaan:
16 desember 2009
pukul 19.00
di Museum Kupu-Kupu Lembah UGM
BAWA KAOS POLOSMU!!
sebab akan kami sablon
cukup dengan membayar Rp.5000

pameran:
16-23 desember 2009
pukul 09.00 - 21.00

FUNTASTIC MUSIC:
19 desember 2009
Band yang udah konfirmasi:
+ AIRPORT RADIO
+ Sister Morphine
+ Hendra "SOPHIE"
+ Monster Magnet
+ MOMENTO MORI
+ Breakfast for President

Workshop "Modifikasi Film Negatif"
17 Desember 2009
Pukul 15.00 - 17.00 WIB

OFFICE
PLASTIC FUNTASTIC
Jl. Kaliurang Km, 5,5
Pogung Baru Blok G11
Sleman, Yogyakarta

PHONE
+6274 940 3370
+62856 916 81 903