Sabtu, 06 Maret 2010

BUKA PINTU


BUKA PINTU
VISUAL ART EXHIBITION
curator: Drs. Sumartono, MA, Ph.d.

13 maret - 19 maret 2010
CAFEBALE GALLERY
Jl Kaliurang Km. 5,5 Pandega karya 290

OPENING
sabtu 13 Maret, 19.00 wib
dibuka oleh HDII pusat

DIMERIAHKAN OLEHt:

Roda Gila dan Kelap Kelip Bersaudara
Stereo Just Jazz
The jhone Be
Virgin Coconut Oil feat Nadya
Water Refleks
Adit & friend's mucic
Monolog performance by Rocky


DISKUSI KREATIF "IDENTITAS INDONESIA DALAM BERKARYA"
Minggu, 14 Maret, 19.00 wib - 21.00
at CAFEBALE Auditorium
GRATISS

PEMBICARA:
Ir. Eko Prawoto M.Arch , IAI.
Drs. Sumartono, MA, Ph.d.
Indie Guerillas

MODERATOR:
Setya Budi Astanto S.Sn

Senin, 01 Maret 2010

MONSTER GOES OUT AT NIGHT

darbotz' solo exhibition
05 March 2010 - 21 March 2010
Dgallerie
jl barito 1 no 3 kebayoran baru



Dalam beberapa tahun terakhir, seni jalanan (terjemahan bebas atas street art) telah berkembang menjadi salah satu genre penting dalam ranah seni rupa kontemporer, terutama berkaitan dengan makin populernya isu tentang perkotaan dan ruang publik. Selama dasawarsa 1990an, seni jalanan ini menjadi bagian penting dari gerakan-gerakan seni alternatif yang terutama berkembang di kota-kota besar pusat industri dan pendidikan. Setelah sekian lama diidentifikasi sebagai arus pinggiran, bagian dari perlawanan, pada akhirnya seni jalanan ini menjadi bagian pula dari arus utama dalam gerakan seni rupa global. Seniman-seniman seni jalanan telah diundang untuk turut berpartisipasi dalam berbagai pameran penting di institusi penting, seperti museum dan biennale/triennale internasional, serta dianggap sebagai seniman kontemporer dengan pengaruh yang kuat dalam perkembangan seni rupa global. Di sisi yang lain, berkaitan dengan pasar seni rupa, yang harus diakui merupakan faktor determinan dalam ranah seni kontemporer, beberapa orang seniman dari genre ini berhasil menembus harga pasar yang cukup tinggi, sehinggga eksistensi kapitalnya diperhitungkan pula. Dari sinilah, diselenggarakan pameran-pameran yang khusus berupaya menunjukkan konteks dan kecenderungan baru dari seni jalanan mulai kerap diselenggarakan.

Sebuah institusi seni rupa kontemporer yang paling berpengaruh di Perancis, yakni Foundation de Cartier, menyelenggarakan satu pameran mengenai seni jalanan ini pada Juni hingga Oktober 2009. Dalam pameran ini, dapat dilihat bagaimana seni jalanan telah mendapatkan posisi yang penting dalam ranah seni rupa kontemporer. meskipun berupaya untuk mempertahankan semangat kebebasannya, seluruh cara pameran dirancang dan bagaimana karya-karya direpresentasikan menunjukkan kecenderungan untuk membuat seni jalanan menjadi sesuatu yang memiliki bobot wacana yang sama penting dan seriusnya dengan genre seni yang lain. Selain menunjukkan keragaman ekspresi artistik dalam genre seni jalanan, pameran ini juga memberikan bingkai wacana yang mengaitkannya dengan budaya anak muda, isu-isu ruang publik dan persoalan identitas/multikulturalisme. Mereka memajang karya-karya dari beberapa orang seniman jalanan yang paling berpengaruh di Eropa dan Amerika, serta menyediakan pula ruang untuk mendisplay material dokumentasi dari perkembangan seni jalanan hampir di seluruh dunia. Dari jalanan, seniman-seniman ini memasuki ruang-ruang formal, sesuatu yang dulu, barangkali, pernah mereka lawan.

Kontroversi yang menarik berkaitan dengan kehadiran seni jalanan dalam institusi formal seni rupa ini adalah bagaimana transformasi medium dari sesuatu yang nyaris tanpa aturan menjadi sesuatu yang mengenal batasan. Jika pada dasarnya seni jalanan berlangsung di ruang-ruang yang bebas, yakni jalanan, tetapi sekarang dengan ruang yang baru, dengan sekat-sekat dinding dan prosedur formal, seniman juga ditantang untuk merespon ruang dengan pendekatan artistik yang baru. Eksperimentasi-eksperimentasi baru mulai dilakukan, misalnya dengan buat karya-karya di atas kanvas, di atas kayu atau papan, dengan pendekatan yang lebih artistik dan tidak terlalu liar. Selain berharga dalam rangka proses pengayaan eksperimentasi para senimannya, dalam dunia seni rupa global, masuknya seni jalanan ke ruang formal ini juga membuka kemungkinan baru atas kosa visual baru yang segar dalam khazanah seni rupa kontemporer.

Berkaitan dengan lukisan, misalnya, transformasi dari dinding bangunan di jalan menjadi kanvas, juga memberikan tawaran baru yang mengombinasikan aliran komik figurative dengan abstrak, atau surealisme dengan kubisme, menggunakan media-media dan teknik-teknik baru seperti airbrush, spray, dan lain sebagainya. Kehadiran percobaan baru ini dapat dikatakan berhasil dalam rangka menawar definisi-definisi lukisan yang sudah mapan, terutama pada periode setelah konsep lukisan mendapatkan pengaruh besar dari pop art dan fotografi.

Selain bereksperimen dengan lukisan, seniman-seniman jalanan ini merambah juga media-media yang mapan dalam seni rupa kontemporer seperti video art, instalasi, patung atau objek tiga dimensi, sehingga menarik bagaimana gaya jalanan ini diaplikasikan dengan beragam pendekatan. Karenanya, menjadi menarik untuk menarik kecenderungan global ini ke dalam ranah seni di Indonesia.

Salah satu seniman jalanan yang cukup populer di kalangan anak muda subkultur adalah Darbotz. Ikon-ikon visualnya telah muncul di jalanan Jakarta sejak 5 tahun terakhir dan menjadi salah satu ikon jalan yang paling populer di kelompok subcultur tersebut. Sensibilitas visual darbotz dalam merespon ruang menunjukkan ketajaman yang tinggi dan keberanian untuk melakukan eksperimentasi-eksperimentasi unik. Selain membuat karya di jalanan, belakangan ia terdorong pula mengeksplorasi medium baru, termasuk lukisan atas kanvas, objek tiga dimensi dan item merchandise.

- alia swastika

Rabu, 24 Februari 2010

CODEX CODE



Bagi seorang individu, membuat sebuah buku diapahami secara umum sebagai kerja produksi yang istimewa dan eksklusif sehingga membutuhkan waktu yang panjang, kekuatan ekonomi dan dipengaruhi oleh strata sosial yang berbelit-belit. Manuskrip yang paling akrab dikenal dan ditulis oleh manusia sejak usia belia adalah buku diary. Karena sifatnya yang sangat pribadi dan sensitif, buku diary bisa dibilang jarang dipublikasikan. Namun, buku diary memiliki nilai historis yang tinggi di saat si empunya telah meninggalkan dunia fana.

Salah satu metode produksi buku yang melawan sekat-sekat strata sosial dan ekonomi adalah munculnya apa yang dikenal dengan istilah Zine. Zine yang pada awalnya dipelopori oleh komunitas penggemar film-film fiksi ilmiah di tahun 1960-an dan kemudian populer di kalangan punk di era 1970-an yang juga dipacu oleh budaya ‘do-it-yourself’-nya telah dengan sukses menepis anggapan bahwa membuat buku itu sulit, harus sesuai dengan norma-norma sosial dan aturan baku jurnalistik dan hanya patut diproduksi oleh seorang figur publik. Di saat yang sama, gerakan seniman-seniman fluksus dan dadaisme mulai menggunakan buku sebagai medium berkesenian.

Teknologi informasi dan grafika yang kian maju pesat saat ini tentunya memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam memproduksi sebuah buku. Piranti lunak dan format data PDF yang dikembangkan oleh Adobe, weblog dan mesin cetak ‘on-demand’ beserta teknik penjilidan yang bisa dipesan dalam jumlah satuan telah memungkinkan siapapun untuk memproduksi sendiri sebuah buku dengan mudah dan murah.

Proyek pameran buku ini mengundang beberapa perupa, desainer, penulis, peneliti, penggemar musik, kurator seni hingga blogger untuk membuat sebuah buku. Buku disini dipahami sebagai medium ekspresi seni seperti halnya video, puisi atau lukisan. Buku ini bisa berupa naskah/manuskrip yang hanya memiliki 1 edisi atau diproduksi dalam jumlah banyak. Format buku bisa berupa fisik atau digital (PDF, weblog, multimedia interaktif). Hal ini tergantung dari konsep penciptaan.

Pameran ini nantinya diharapkan dapat memberikan sebuah tawaran media yang dapat dieksplorasi lebih jauh. Sebagai sebuah ruang yang selalu bergerilya dengan ide-ide alternatif, KKF melihat buku seni. manuskrip, serta codex, adalah sebuah bahasa terlupa yang patut mendapat tempatnya kembali.

Seniman:
Wok The Rock
Uji Handoko
Ican Harem
Bambang Toko
Farah Wardhani
Wimo Ambala Bayang
Malaikat
Grace Samboh
Jim Allen Abel
Cahyo Basuki Yopi
Muhammad Akbar
Wiyoga Muhardanto
S.C.A.N.D.A.L.
Dewi Aditia
Oom Leo
Aprilia Apsari
DailyWhatNot
Irwan Ahmett
Henry Foundation
Ariela Kristantina

KEDAI KEBUN FORUM
Street:
Jl. Tirtodipuran No. 3
3 MARET - 27 MARET 2010


Jumat, 19 Februari 2010

1001 MASCOT COMPETITION INSPIRATION DESIGN FESTIVAL


Launching Website www.RESPECTAstreetartgallery.com


Launching Website www.RESPECTAstreetartgallery.com

20 Februari 2010
18.00 – 23.00 WIB
At RURU Gallery
ruangrupa
Jl. Tebet Timur Dalam Raya No. 6, Jakarta Selatan 12820
t/f: +62 21 8304220
e-mail: info@ruangrupa.org
www.ruangrupa.org

*SUPER NO.1 RESPECTA EXHIBITION PROJECT "BUJANGAN URBAN & POPO"*

Proyek pameran pertama mengundang Duo Super Bomba :
Bujangan Urban & POPO
untuk berkarya di website RESPECTAstreetartgallery dengan memanfaaatkan ruang
garasi dan ruang tamu rumah kontrakan sebagai galeri “dadakan” (temporer).

Kurator : andiRHARHARHA

Berlokasi di Rumah Kreatif Angin Segar – yang beralamat di Jl. Tebet timur
IVD No.8 Jakarta Selatan

Dimeriahkan Oleh :

SUPER PERFORMANCE ARTIST :

AVERIL ALEXANDER YOYO PLAYER
INDOBEATBOX
RACUN KOTA
SINDIKAT SENAR PUTUS
RUSTIQUE KOLLECTIV
DYNOMONK
HUJAN PAGI
VJ FLICKER SCREEN

*EXHIBITION T-SHIRT PROJECT*
Project pameran karya di atas media Kaos
dan akan dipamerkan dengan model siap tampil saat acara pembukaan

*ART DISPLAY FIX GEAR "CIXIE"*
Teman-teman Cikini Fixie akan mendisplay
dan memarkirkan koleksi sepeda fix gear mereka…
“Bersepeda Bersama itu Sexy”

*Announcement TEMBOK BOMBER AWARD*
Pengumuman penghargaan Street Artist Indonesia dari teman-teman yang bergabung di tembokbomber forum untuk menghargai eksistensi streetartist di tahun 2009

Acara ini didukung oleh:
ruangrupa, tembokbomberforum, Wadezig!, OUCH!, the if media, Provoke, kamengski, Derzia, Angin Segar, Far Magazine

RESPECTA

“The Power Of Respect”

“Jika kita memberikan rasa hormat kepada orang lain , mereka akan memberi respond balik kepada kita”

“Respecta is the answer”

RESPECTAstreetartgallery, sebuah inisiatif ruang alternatif street art yang terbuka untuk membakar semangat, memotivasi dan menghormati eksistensi street artist Indonesia dalam berkarya diruang publik .

RESPECTAstreetartgallery dipersembahkan untuk merayakan kebebasan dengan memamerkan karya seni jalanan dalam media yang beragam dan berbeda melalui project-project interaktif .

Contact Person:
Maya
+6281932147525
+622198076882
Website: www.respectastreetartgallery.com
Email : info@respectastreetartgallery.com

Sabtu, 13 Februari 2010

SAMAR “Terkadang samar itu jelas”

oleh: Andri Krisdianto ( andriazmo )
CCF (Centre Culturel Français) Bandung ( Jl. Purnawarman no.32 )

Andri Krisdianto mengenal dunia fotografi sejak usia dini. Tahun 2001 ia mulai serius menekuninya secara otodidak. Sejak tahun 2002, selain bekerja di bidang industri kreatif dan industri fotografi, ia juga mengerjakan foto dengan konsep-konsep yang diinginkannya sendiri.

Di dalam « Terkadang samar itu jelas » sang fotografer mencoba menampilkan visual dari berbagai macam makna yang dilihatnya di saat semuanya buram, tidak jelas, pudar, abstrak dan samar. Sebagian karya-karya nya berangkat dan dipengaruhi dari prosa ataupun hanya dari sebuah susunan kata-kata yang dirangkainya sendiri kemudian dituangkan ke dalam sebuah karya fotografi. Teknis dalam setiap karya ditampilkan dengan warna monotone, dualtone dan Saturasi Rendah.

*Pembukaan, 15 Febuari 2010, 18.00 WIB
*Diskusi, 20 Febuari 2010, 15.00 WIB

info:
http://andriazmo.co.nr
http://disinisamar.blogspot.com
email: andriazmo@gmail.com